Sabtu, 08 Maret 2008

SETELAH LIMA TAHUN

Mentari masih tak terlalu tinggi tergantung di cakrawala timur. Sinarnya terasa nyaman menghangatkan tubuhku yang sudah beraktivitas di halaman depan menikmati segarnya pagi. Tak biasanya aku bangun sepagi ini. Aku sambut hari ini dengan sedikit pengharapan di hati. Walau aku tahu itu hanya pengharapan kosong semata. Tapi aku tak pernah berhenti untuk berharap. Hidup tak akan berarti tanpa harapan dan impian untuk diwujudkan.

Dengan teliti aku bersihkan setiap sudut sepeda motorku, ku cuci sampai bersih dan mengkilat. Ini aku lakukan hanya kalau ingin ke rumah cewe. Dan kali ini dia adalah seorang cewe yang paling istimewa buatku. Maka semuanya serba tak biasa. Setengah jam kemudian aku sudah rapi di depan cermin walau ku lihat ada jerawat di ujung bibir bawahku. Aku rapikan rambutku dan tak lupa juga aku semprotkan cologne murahan ke ketiakku. Walau murahan gak papa. Biar gak Burket!!!!!

Aku pun berpamitan, “ Buk, aku ke Sidoarjo. Ke rumahnya Kartini “

Entah berapa lama waktu perjalananku hingga sampai ke rumahnya. Sepanjang jalan aku hanya bertarung melawan rasa nervous yang terus saja membekapku. Motor yang biasa ku pacu kencang, saat itu terasa lambat merambat.

Aku hentikan motorku di depan pintu besi rumahnya. Aku turun untuk memastikan ia ada di rumah atau tidak. Sesaat kemudian muncul seorang gadis cantik walau tanpa senyum di wajahnya. Entah bagaimana cantiknya jika dia tersenyum. Terus terang saja, jarang sekali aku melihatnya tersenyum untukku. Yang sering ku lihat adalah senyum yang tertahan di hatinya.

“ Masuk saja. Ngapain kamu di luar??? “ sapanya dingin.
Tapi aku sudah terbiasa dengan itu. Aku pun memarkir sepeda motorku di halaman rumahnya.
“ Lagi ngapain, Tin?? “ tanyaku.
“ Cuci baju “
“ Ada perlu apa kemari?? “ lanjutnya.
“ Cuma mampir. Aku mau men-scan beberapa foto di warnet yang dulu “
“ Emang di tempat kamu gak ada? “
“ Ada sih... tapi hasilnya jelek “

Setelah membereskan cuciannya, dia pun beranjak ke kamar mandi.

“ Aku mandi dulu ya....... “

Kurang lebih 30 menit kemudian Kartini sudah nampak lebih segar. Mungkin rasa penat keringatnya setelah mencuci baju sudah hilang. Aroma wangi pun tercium dari tubuhnya. Berbeda denganku yang masih saja berkutat dengan rasa gugup yang sedikit demi sedikit sudah bisa ku kendalikan. Ia melangkah menghampiri meja makan. Tangan lembutnya menuangkan sirup manis berwarna merah ke dalam gelas kaca dengan beberapa potong es batu.

“ Likah sudah menikah “ ucapku membuka pembicaraan.
“ Aku tau. Slamet sudah ngasih tau aku “
“ Oooo “
“ Likah kok nggak ngasih tau kita ya?? Kita kan temennya. “
“ Entahlah, mungkin dia pengen bikin kejutan buat kita “ jawabku sekenanya.
“ Nih, silahkan diminum. Sorry aku hanya punya itu aja “
“ Makasih, Tin “
Manis. Tapi aku tak terlalu suka rasa manis. Walau bagaimana pun juga aku menerimanya dengan senang hati. Setidaknya setiap teguknya bisa membantu mengurangi rasa gugupku.

“ Kamu ngerjain apa lagi, Tin?? “ tanyaku lagi.
“ Tugas “
“ Tugas apaan? “
“ Merangkum. Dosennya kuno banget. Masak dah punya buku masih disuruh merangkum “
“ Emang berapa halaman?? “
“ Satu buku!! “
“ Waduh “

Kartini nampak serius dengan pekerjaannya. Sebenarnya aku tidak ingin mengganggunya. Tapi aku sudah tak sabar lagi ingin mengungkapkan semua. Tak peduli walau rasa gugup itu masih ada. Aku yakin lidahku takkan keluh. Aku yakin perasaan ini tak bersalah. Dan yang terpenting, aku yakin Kartini akan mau mengerti perasaanku.

“ Tin, boleh ngganggu sebentar gak?? “
“ Ada apa? “ Dia menoleh dan menghentikan pekerjaannya.
“ Aku mo ngomong “
“ Soal apa? “
Aku menghela nafas sejenak.
“ Mungkin kamu dah tau kalo aku punya perasaan sayang ama kamu . . . . “
“ Oo yang itu . . . “ sela Tini.
Dia kembali meneruskan pekerjaannya dan tak lagi memandangku. Sepintas muncul rasa kecewaku namun aku tahan agar Kartini tidak mengetahuinya.

“ Selama ini aku selalu menutupi rasa cintaku ama kamu karena aku takut kamu akan menjauhiku kalo kamu tau perasaanku yang sebenarnya. Selama ini aku nggak merasa tenang. Karna itu mulai sekarang aku pengen secara terus terang mencintai kamu. “
“ Bagiku, temen ya temen. Aku ingin kita berdua temanan aja. Nggak usah yang aneh-aneh “
“ Loh?? Dari dulu kita kan teman. Hanya saja aku punya perasaan yang lebih pada kamu. “
Kartini pun diam.
“ Dengan aku ngomong gini bukan berarti aku memintamu untuk menyukaiku. Aku hanya pengen kamu tau. Itu aja. Dan kalo kamu pengen aku ngilangin perasaan ini, aku minta maaf aku gak bisa, aku dah nyoba “

Mungkin sekitar 10 menit kami saling diam. Mungkin aku sudah merasa lega walau ada sedikit kecewa yang terasa sakit di hati. Tapi bukankah aku sudah berteman akrab dengan kekecewaan itu?? Yang terpenting bagiku adalah aku sudah mengungkapkannya setelah 5 tahun ngendon dalam hati. Setelah 5 tahun perasaan ini terpendam akhirnya semua telah terucap.

Ku habiskan teguk terakhir minumanku. Aku berdiri dan mengambil jaket. Aku tak ingin berlama-lama dalam kebisuan.
“ Kamu mau kemana?? “ tanya Kartini
“ Pulang “
“ Kamu marah ya padaku?? “
“ Enggak kok. Biasa aja. Aku pulang emang udah siang. Aku juga mau men-scan foto. “
“ Maafin aku, Yan “ ucap Kartini.
“ Kamu gak salah. Aku yang minta maaf dah ngganguin kamu belajar. “
“ Gak papa kok “
“ Aku pulang . . . . . “


Sidoarjo, 13 April 2005

Selasa, 26 Februari 2008

Apa itu Persahabatan ?


Persahabatan itu seperti KOMPUTER.....
  • Enter ke dalam Hidupmu
  • Save di Hatimu
  • Format ke dalam Jiwamu N
  • Jangan pernah Delete Aku dari Memory Hatimu.........

Kepribadian Yang diCari Dunia Industri




Ada beberapa Kriteria kepribadian yang di butuhkan dunia industri adalah:

Pertama, Pribadi yang Percaya diri, kesan 5 menit pertama penentu proses selanjutnya. Seringkali hal tersebut di temukan manakala Job seeker melalui proses wawancara, dalam hal ini pentingnya keyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki.

Sebagai seorang Assessor saya seringkali menemukan seseorang yang memiliki potensi tinggi tidak mampu di tampilkan pada proses wawancara. Mereka cenderung menjadi tidak yakin dan kurang memiliki kepercayaan diri kurang mampu menunjukan potensi kemampuan diri. Kondisi ini tentunya sangat merugikan.

Kedua, Kepribadian yang matang, dalam sebuah traits theory ahli psikologi Alpport mengatakan setiap kepribadian individu dibentuk oleh sejumlah sifat-sifat tertentu, sifat - sifat inilah yang membuat kecendrungan orang bertingkah laku. Seorang yang matang adalah ia memahami kelebihan serta kekurangan yang di miliki serta ia mampu mengendalikan dirinya dengan baik. Dalam hal ini kepribadian matang telah memiliki arah tujuan dalam hidupnya begitu juga dalam mengembangkan karir dan mengambil keputusan. selain itu, kematangan sebuah kebribadian merupakan kemampuan individu mencapai extension of the self yang menjadikan seseorang karyawan tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, melainkan juga mampu menaruh perhatian pada kepentingan orang lain dalam hal ini kemampuan ia bekerjasama dengan orang lain.

Ketiga, Kepribadian yang memiliki daya juang tinggi pribadi pantang menyerah sangatdi tuntut dalam dunia industri dalam menghadapi banyak masalah. Permasalah muncul sangat berbeda dengan ketika mereka berada dalam dunia pendidikan. Bagi Mental yang tidak kuat ia sangat mudah mengalami de-motivated kecendrungan menghindar ketika masalah terjadi.

Keempat, Kepribadian yang memiliki Relationship Skill Pribadi yang memiliki kemampuan kecerdasan social seperti kemampuan membaca dan mengenali emosi orang lain. Seseorang mengetahui bagaimana ia bersikap atau berperilaku menghadapi orang yang berbeda-beda dengan mampu menyesuaikan diri serta mudah bergaul dan fleksibel. Selain itu sering kali saya melihat ketika melakukan rekrutmen dan melihat karyawan tersebut bekerja sering terjadi mempertahankan pendapatnya mengakibatkan terjadinya konflik kerja. Oleh karena itu pentingnya melatih diri untuk berfikiran terbuka, ingat tidak ada salahnya kita mendengarkan dulu pendapat/ ide orang lain. Dalam hal ini pentingnya keterampilan mendengar.

Perencanaan karir apa yang akan anda lakukan di kemudian hari, sejalan dengan apa yang anda inginkan bukan hanya sekedar tempat bekerja, gaji yang memadai atau hanya asal di terima bekerja di mana saja. Kepuasan bekerja mampu membuat diri senang, gembira dan menikmati demi terpuasakan diri akan sebuah sinergi gaya hidup dengan career yang tepat menjadikan landasan kuat tetap betah, riang dan optimis di kemudian hari.

Sejalan dengan semua strategi praktis di atas, tentunya anda pun perlu terus mengasah dan mengembangkan potensi kepribadian Anda. Hal ini dapat anda lakukan dengan terus belajar, kemudian coba di praktekan yang penting juga bagi anda yaitu perlunya mentor yang mampu mengingatkan dan mengevaluasi pekembangan diri.